Friday, August 06, 2004

Faktor Daya Tarik

Apa sih yang bisa bikin kita seneng berdekatan, ngobrol en pengen jadi pacar seseorang? Tentunya nggak sembarangan, kan? Pacar itu beda lho sama temen biasa. Tanya aja sama si Bono yang nganggep Freska itu sebagai ceweknya dan Getto sebagai sobatnya (atau saingannya? Hehe...). Okey, sekarang mari kita perhatiin, faktor-faktor apa aja yang biasanya bikin kita suka sama seseorang.

Cin-Lok
Kedekatan jarak yang bikin jadi sering ketemu atau berada di tempat yang sama dalam jangka waktu lumayan panjang. Nggak heran kan ada yang namanya cin-lok (cinta lokasi, yang bersemi di saat lagi barengan) atau kalo ada yang ngaku dapet pacar karena pernah satu sekolah, sekampus, sekantor atau masih tetanggaan.

Sama Tapi BerbedaKesamaan
dalam hal-hal tertentu sehingga bisa cocok. Misalnya sama-sama suka nonton balap siput atau olahraga angkat kuda (hobi). Sama-sama bawel (kepribadian atau karakter). Sama-sama yakin ama Yesus (seiman). Sama-sama nggak setuju dengan seks pranikah (value atau nilai yang dianut). Lama-lama bisa jadi sama-sama suka deh.

We need each other
Saling membutuhkan. Dia pinter matematika tapi nggak lancar ngomong Inggris, sebaliknya gue ngitung beras aja nggak bisa padahal nawar beras pake bahasa Inggris lancar banget. Trus jadinya saling belajar en tukeran ilmu. Atau dia lagi butuh temen ngobrol dan gue bersedia ngedengerin. Dia punya komputer dan gue punya printer. Intinya dari saling melengkapi kebutuhan, gitu deh.

Loe Asik Banget!
Sikap menyenangkan, orangnya asik, gaul en ramah. Seneng deh kalo jalan ama dia. Atau dia pendiam en nggak suka ngebantah, penurut dan gue cocok ama yang kayak gitu. Berbagai sikap yang dianggap sesuai juga bisa jadi pemicu rasa suka lho.

Good looking
Daya tarik fisik. Matanya seperti telor mata sapi, alisnya seperti semut kocar-kacir. Rambutnya? Ooow, mirip Gareth Gates! Apalagi kupingnya, mirip Gareth Gelang. Senyumnya… ah, mana bisa tahan? Manis bangeeet, ampe-ampe disemutin. Belum lagi kalo jalan, wuuuh... bodinya itu lho. Hehe, itu juga kan yang sering jadi alasan kenapa kita suka seseorang.

I Like You, You Like Me
Rasa saling suka. Nah inilah tahap akhirnya. Saling suka. Tapi catet yah, nggak selalu harus jadi pacar. Kadang justru orang yang kita suka malah enak jadi temen akrab. Kalo udah gitu, udah satu langkah kita dapet. Gimana selanjutnya? Tentu kita mau dong hubungan temenan tetap awet tanpa bahan pengawet atau tetap enak tanpa tambahan MSG, hehe.

Tau nggak tentang kisah Rut dan Boas? Mereka sering ketemu di ladang gandum. Obrolan pertama mereka terjadi di sana. Tapi Rut nggak ge-er atau ngerasa lebih ketika Boas mengistimewakannya (Boas menawarkan Rut agar tidak perlu lagi memunguti sisa gandum yang jatuh, selengkapnya baca deh satu kitab ini). Mereka mulai mengenali value bahwa kalau mereka emang ingin menikah, nggak bisa sembarangan. Mereka sama-sama taat hukum Taurat dan takut akan Tuhan. Itulah sebabnya ketika mereka hanya berdua di tempat pengirikan, kisah mereka nggak ngikutin “skenario Hollywood”

Atau gimana ketika Yakub bela-belain kerja 14 tahun demi dapetin Rahel? Alkitab bilang Rahel ini elok sikapnya dan cantik parasnya. Kisah selengkapnya bisa dibaca di Kejadian 29. Dalam hal nemuin pasangan dua-duanya penting, cantik luar dalem. Nggak berarti harus dandan menor. Rawatlah tubuh (kulit, wajah, kesehatan, dll) supaya bisa tampil menarik, imbangi juga dengan sikap yang juga menyenangkan.

Rasa saling suka bisa muncul pada akhirnya. Di tahap inilah kita belajar untuk nerima dia seutuhnya. Tapi jangan bereksperimen dengan “main fisik” selama masa berpacaran. Saling memuji atau mengagumi, it’s OK asal nggak berlebihan. Kitab Kidung Agung punya makna yang dalem lho. Ditulis oleh Salomo terhadap seorang gadis pujaannya. Menggambarkan kehidupan suami-istri juga hubungan Tuhan dengan manusia (sebagai mempelai Kristus).

“Tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” (Kejadian 2:18). Tujuan akhir dari berpasangan adalah untuk saling melengkapi (khususnya dalam pernikahan. Ini didasari dari rasa saling membutuhkan. Pada akhirnya, daya tarik fisik akan memudar. Tambah usia, orang makin berubah. Semakin lanjut usia, kulit keriput. Mungkin ini belum kita bayangin. That’s why kita perlu nyadarin bahwa kita benar-benar cinta pada pasangan kita dan bukannya sekedar perasaan suka sesaat. [Yo-I]

0 Comments:

Post a Comment

<< Home