Tuesday, September 14, 2004

TuhAn bErkOrBan uNtuK kSlaMatan kiTa

Ada seorang pengembara yang sangat ingin
melihat pemandangan yang ada di balik suatu
gunung yang amat tinggi. Maka disiapkanlah
sgl peralatannya & berangkatlah ia. Krn
begitu beratnya medan yang harus dia tempuh,
sgl perbekalan dan perlengkapannya pun
hbs. Akan tetapi, karena begitu besar
keinginannya untuk melihat pemandangan yang
ada di balik gunung itu, ia terus melanjutkan
perjalannya. Sampai suatu ketika,ia menjumpai
semak belukar yang sangat lebat & penuh duri.
Tidak ada jalan lain selain ia harus melewati
semak belukar itu. Pikir pengembara itu "Wah,
jika aku harus melewati semak ini, maka kulitku
pasti akan robek dan penuh luka. Tapi aku harus
melanjutkan perjal anan ini." Maka pengembara
itupun mengambil ancang-ancang & ia
menerobos semak itu. Ajaib, pengembara itu
tidak mengalami luka goresan sedikitpun. Dgn
penuh sukacita, ia kemudian melanjutkan
perjalanan & berkata dalam hati "Betapa
hebatnya aku. Semak belukarpun tak mampu
menghalangi aku." Selama hampir 1 jam lamanya
ia berjalan, tampaklah di hadapannya kerikil-
kerikil tajam berserakan. Dan tak ada jalan lain
selain dia harus melewati jalan itu. Pikir
pengembara itu untuk kedua kalinya "Jika aku
melewati kerikil ini, kakiku pasti akan berdarah
dan terluka. Tapi aku tetap harus melewatinya."
Maka dengan segenap tekadnya, pengembara itu
berjalan. Ajaib, ia tak mengalami luka tusukkan
kerikil itu sedikitpun dan tampak kakinya dalam
keadaan baik-baik saja. Sekali lagi ia berkata
dalam hati : "Betapa hebatnya aku. Kerikil
tajampun tak mampu menghalangi jalanku."
Pengembara itupun kmbl melanjutkan
perjalanannya. Saat hmpr sampai di puncak
gunung itu, ia kembali menjumpai rintangan. Batu-
batu besar dan licin menghalangi jalannya, &
tak ada jalan lain selain dia harus melewatinya.
Pikir pengembara itu untuk yang ke3
kalinya : "Jika aku harus mendaki batu-batu ini,
aku pasti akan tergelincir &tangan serta kakiku
akan patah. Tapi aku ingin sampai di puncak itu.
Aku harus melewatinya." Maka pengembara
itupun mulai mendaki batu itu & ia...tergelincir.
Aneh, setelah bangkit, pengembara itu tdk
merasakan sakit di tubuhnya dan tak ada satupun
tulangnya yang patah. "Betapa hebatnya aku.
Batu-batu terjal inipun tidak dapat menghalangi
jalanku." Maka, iapun melanjutkan perjalanan &
sampailah ia di puncak gunung itu. Betapa
sukacitanya ia melihat pemandangan yang
sungguh indah & tak pernah ia melihat yg
seindah ini. Akan tetapi, saat pengembara itu
membalikkan badannya, tampaklah di
hadapannya sosok manusia yang penuh luka
sedang duduk memandanginya. Tubuhnya penuh
luka goresan & kakinya penuh luka tusukan &
darah. Ia tak dapat menggerakkan seluruh
tubuhnya krn patah & remuk tulangnya.
Berkatalah pengembara itu dngn penuh iba
pd sosok penuh luka itu : "Mengapa tubuhmu
penuh luka seperti itu? Apakah krn sgl rintangan
yang ada tadi? Tidak bisakah engkau sehebat
aku karena aku bisa melewatinya tanpa luka
sedikitpun? Siapakah engkau sebenarnya ?"
Jawab sosok penuh luka itu dengan tatapan
penuh kasih : "Aku adl Tuhanmu. Betapa hatiKu
tak mampu menolak untuk menyertaimu dlm
perjalanan ini, mengingat betapa inginnya engkau
melihat keindahan ini. Ketahuilah, saat
engkau hrs melewati semak belukar itu, Aku
memelukmu erat spy tak satupun duri
merobek kulitmu. Saat kau hrs melewati kerikil
tajam, maka Aku menggendongmu spy
kakimu tidak tertusuk. Ketika kau memanjat batu
licin dan terjatuh, Aku menopangmu dari bwh
agar tak satupun tulangmu patah. Ingatkah
engkau kembali padaKU ?"
Pengembara itupun terduduk & menangis
tersedu-sedu. Untuk kedua kalinya, Tuhan hrs
menumpahkan darahNya utk suatu
kebahagiaan. Kadang, kita lupa bahwa Tuhan
selalu menyertai & melindungi kita. Kita lebih
mudah ingat betapa hebatnya diri kita yang
mampu melampaui segala rintangan tanpa
menyadari bahwa Tuhan bekerja di sana. Dan
sekali lagi, Tuhan harus berkorban
utk keselamatan kita

0 Comments:

Post a Comment

<< Home