Saturday, September 04, 2004

Visi

"Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum." - AMSAL 29:18

Beberapa waktu yang lalu saya sempatkan ke sebuah toko buku Kristen walaupun sebenarnya saat itu saya sedang tidak ingin membeli buku. Waktu saya melihat-lihat, ada sebuah buku tipis yang sangat menarik perhatian saya. Akhirnya setelah saya beli dan baca, saya banyak mendapatkan berkat dari buku itu. Well, saya pikir saya mau bagi ke rekan-rekan soal apa yang saya dapat.

Ingat kisah keluarnya orang Israel dari Mesir? Saya mau ajak kita melihat saat Musa mengutus 12 orang pengintai. Dua belas orang pengintai itu berbicara mengenai orang-orang pilihan Allah. Ingat bahwa para pengintai itu adalah pemimpin-pemimpin yang mewakili sukunya masing-masing. Orang yang punya pengaruh, bukan domba namun gembala.

Saudara sekalian tentunya masih ingat bahwa Musa menyuruh mereka mengintai dan kemudian hasilnya dilaporkan. Musa sebagai pemimpin umat Allah tahu bahwa Allah berjanji bahwa Kanaan akan diberikan kepada Israel dan dalam hatinya dia memegang janji Allah itu.

Bagaimana dengan para pemimpin yang 12 orang itu?

Sepuluh orang dari mereka kembali dan berkata bahwa mereka melihat tanah yang dijanjikan Tuhan itu ternyata dihuni orang-orang yang seperti raksasa dan suku-suku kanibal sedangkan mereka seperti belalang. Wah, ternyata sesudah Tuhan memberi mereka suatu janji, mereka gagal mempercayai janji Tuhan itu.

Sepuluh orang itu memberi masukan kepada Musa mengenai hal itu dengan tanggapan negatif. Berapa banyak dari kita memberi masukan yang salah kepada pemimpinnya? Kita melihat masalah dari sisi negatif dan lupa bahwa Tuhan sedang menyediakan sesuatu yang jauh lebih besar dari apa yang sanggup kita pikirkan dan doakan (1 Kor.2:9). Terlalu membesar-besarkan ketidakberdayaan kita dan tidak lagi berfokus pada janji Allah, tidak lagi memilikinya.

Namun diantara 12 orang itu masih ada dua orang yang memiliki dan berpegang pada janji Allah itu. Ya, mereka adalah Yosua dan Kaleb. Mereka melihat tanah yang Tuhan janjikan itu begitu luar biasa dan walaupun tanah itu dihuni suku-suku yang buas, namun mereka berkata bahwa mereka, orang Israel - umat Allah, pasti bisa merebutnya. Mereka tidak berpusat kepada ketidakberdayaan mereka, namun pada kekuatan dan janji yang Tuhan berikan.

Kita sering sekali berkata bahwa pemimpin rohani yang baik harus punya visi. Itu tidak salah. Yang salah adalah memiliki visi tanpa mengerti, berpegang, dan memiliki janji-janji Allah.

Ketika seorang mengerti, berpegang, dan memiliki janji-janji Allah, visi yang dimilikinya berubah dari melihat kelemahan, ketidakberdayaan, dan kegagalan-kegagalan yang pernah dibuatnya menjadi kekuatan, kemampuan yang luar biasa, dan jaminan akan penyertaan dan kemenangan yang Tuhan berikan.

Percayalah bahwa Tuhan tidak menciptakan manusia yang gagal. Tidak ada kamus gagal dalam Tuhan. Kegagalan itu adalah kegagalan manusia untuk mengerti, berpegang, dan memiliki janji Tuhan. Ulangan 28 menjelaskan pada kita bahwa berkat adalah bagi orang yang mengasihi Tuhan. Matius 6:33 berkata bahwa kita harus mencari kerajaan surga dan kebenarannya maka berkat-berkat akan mengejar hidup kita. Roma 14:7 berkata "Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus."

Milikilah visi yang fokusnya karena mengerti, berpegang, dan memiliki janji Allah. Ketika kita memilikinya, maka segala sesuatu yang kita kerjakan pasti menjadi sangat berpengaruh dan kita menjadi berkat.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home