Thursday, August 19, 2004

Kedamaian yang sejati

Seorang Raja mengadakan sayembara dan akan
memberi hadiah yang melimpah kepada siapa saja
yang bisa melukis tentang kedamaian. Ada banyak
seniman dan pelukis berusaha keras untuk
memenagkan lomba tersebut.
Sang Raja berkeliling melihat-lihat hasil karya
mereka. Hanya ada dua buah lukisan yang benar-
benar paling disukainya. Tapi, sang Raja harus
memilih satu diantara keduanya.

Lukisan pertama menggambarkan sebuah telaga
yang
tenang. Permukaan telaga yang itu bagaikan
cermin
sempurna yang mematulkan kedamaian gunung-
gunung
yang tenang menjulang mengitarinya. Di atasnya
terpampang langit biru dengan awan putih berarak-
arak. Semua yang mandang lukisan ini akan
berpendapat, inilah lukisan terbaik mengenai
kedamaian.

Lukisan kedua menggambarkan pegunungan juga.
Namun tampak kasar dan gundul.
Di atasnya terlukis langit yang gelap dan merah
menandakan turunnya hujan badai, sedangkan
tampak
kilat menyambar-nyambar liar. Disisi gunung ada
air terjun deras yang berbuih-buih, sama sekali
tidak menampakkan ketenangan dan kedamaian.
Tapi, sang raja melihat sesuatu yang menarik, Di
balik air terjun itu tumbuh semak-semak kecil
diatas sela-sela batu. Didalam semak-semak itu
seekor induk burung pipit meletakkan sarangnya.
Jadi,ditengah-tengah riuh rendahnya air terjun,
seekor induk Pipit sedang mengerami telurnya
dengan damai. Benar-benar damai.

Lukisan manakah yang memenangkan lomba?
Sang Raja memilih lukisan nomor dua.

Tahukah Anda mengapa?
karena jawab sang Raja,
"Kedamaian bukan berarti Anda harus berada di
tempat yang tanpa keributan, kesulitan atau
pekerjaan yang keras dan sibuk.
Kedamaian adalah hati yang tenang dan damai,
meski Anda berada di tengah-tengah keributan luar
biasa."

"Kedamaian hati adalah kedamaian sejati."

0 Comments:

Post a Comment

<< Home