Tuesday, September 14, 2004

Manakah yang harus kupilih ?

Sekelompok anak kecil sedang
bermain di dekat
dua jalur kereta api.

Jalur yg pertama adalah jalur aktif (masih
sering dilewati KA),sementara jalur kedua sudah
tidak aktif.

Hanya seorang anak yg bermain di jalur yg tidak
aktif (tidak pernah lagi dilewati KA),
sementara lainnya bermain di jalur
KA yg masih aktif.

Tiba-tiba terlihat ada kereta api yg mendekat
dgn kecepatan tinggi,
dan kebetulan Anda berada di depan panel
persimpangan yg mengatur arah KA tsb.

Apakah Anda akan memindahkan arah KA tsb
ke
jalur sdh tidak aktif dan menyelamatkan sebagian
besar anak kecil yg sedang bermain ?

Namun hal ini berarti Anda mengorbankan
seorang
anak yang sedang bermain di jalur KA yg tidak
aktif.
Atau Anda akan membiarkan kereta tsb berada
di
jalur yg seharusnya?

Mari berhenti sejenak dan berpikir keputusan
apa yang sebaiknya kita ambil ?

Pikirkan baik-baik jawaban Anda...., dan setelah

Anda yakin dengan jawaban Anda, baru Anda
teruskan membaca ke bawah.


.


.


.


.


.


.


.


.


.


.



Sebagian besar orang akan memilih untuk
memindahkan arah kereta dan hanya
mengorbankan jiwa seorang anak.
Anda mungkin memiliki pilihan yg sama
karena dgn menyelamatkan sebagian besar anak
dan
hanya kehilangan seorang anak adalah sebuah
keputusan yg rasional dan dpt dianggap baik
secara moral maupun emosional.

Namun sadarkah Anda bhw anak yg memilih
untuk
bermain di jalur KA yg sudah tidak aktif,
berada di pihak yg benar karena telah memilih
untuk bermain di tempat yg aman?

Di samping itu, dia harus dikorbankan justru
Krn kecerobohan teman2nya yang bermain di
tempat
berbahaya.

Dilema semacam ini terjadi di sekitar kita
setiap hari.
Di sekolah, di kampus, di kantor, di keluarga, di
masyarakat, bahkan di dunia politik.

Pihak minoritas harus dikorbankan demi
kepentingan mayoritas.
Tidak peduli betapa bodoh dan cerobohnya
pihak
mayoritas tersebut.

Nyawa seorang anak yang memilih untuk tidak
bermain bersama teman-temannya di jalur KA
yang
berbahaya telah dikesampingkan.
Dan bahkan mungkin kita tidak akan
menyesalkan
kejadian tersebut.

Seorang teman yg men-forward cerita ini
berpendapat bahwa dia tidak akan mengubah
arah
laju kereta karena dia percaya anak-anak yang
bermain di jalur KA yang masih aktif
sangat sadar bahwa jalur tersebut masih aktif.

Akibatnya mereka akan segera lari ketika
mendengar suara kereta mendekat.
Jika arah laju kereta diubah ke jalur
yg tidak aktif maka seorang anak yg sedang
bermain di jalur tsb pasti akan tewas, krn dia
tidak pernah berpikir bhw kereta akan menuju
jalur tsb.

Disamping itu, alasan sebuah jalur KA
dinonaktifkan kemungkinan karena
jalur tersebut sudah tidak aman.

Bila arah laju kereta diubah ke jalur yang
tidak aktif,maka kita telah membahayakan nyawa
seluruh penumpang di dalam kereta.

Dan mungkin langkah yang telah ditempuh untuk
menyelamatkan sekumpulan anak dengan
mengorbankan
seorang anak, akan mengorbankan lagi ratusan
nyawa penumpang di kereta tersebut.

Kita harus sadar bahwa hidup ini penuh dengan
keputusan sulit yg hrs dibuat.

Dan mungkin kita tdk akan menyadari bhw
sebuah
keputusan yang cepat tdk selalu menjadi
keputusan
yg benar.

Satu lagi yang perlu diingat.... !!!

“Sesuatu yang benar tidak selalu disukai dan
sesuatu yang disukai tidak selalu benar .... “

0 Comments:

Post a Comment

<< Home